12.28.2009

Aku dan Ayu

Ayu, kaulah cinta pertama
meski aku tak tahu apa artinya.
Tapi aku bahagia
saat kita bermain bersama
membuat istana pasir di halaman.
(meskipun yang berhasil kubuat hanya sebuah gundukan)

Ketika petang tiba
orang tua membawa kita pulang ke rumah.
Tahukah kau, kusisipkan dua butir kelereng di sakumu saat kau pergi?
supaya besok kita bisa bermain lagi.
Dan semoga anak-anak nakal tidak menginjak istana pasir kita.

Aku ranger merah, kau ranger pink.
Kita berdua akan membangun robot yang hebat
mengalahkan monster raksasa yang menyerang kota.

Saat itu, kita berdua punya tempat di dunia
di mana kita bisa hidup dan berkarya
terus membangun istana pasir kita.
Ayu, saat itu kita mewarnai dunia
dengan sekotak pensil warna!

Ayu, maafkan aku
bila suatu saat nanti kita bertemu
aku tlah menjadi tua dan jemu.
Ayu, selamatkan adik-adik kita
yang kini menjadi terlalu cepat dewasa
karena dunia kita, Ultraman dan Gamera
Power Rangers dan robot-robot raksasa
Satria Baja Hitam dan Belalang tempurnya
telah terganti oleh lagu-lagu cinta!!!

Mari kembali bangun istana
bersama-sama.

12.26.2009

Puisi Seorang Mahasiswa Biologi Semester Ketiga.

Puisiku mengurai susunan basa dalam rantai DNA dengan bahasanya sendiri.
Bahasa yang dimengerti orang awam yang tak mau repot-repot belajar soal transkripsi.
Dan kau akan temukan dirimu di dalamnya.
Di tiap anterior dan posterior, distal dan proksimal, dextra dan sinistra.
Saat kau terhimpit berlembar-lembar laporan, atau saat kakimu
fraktura
demi hiburan yang tak seberapa.

Bukan, bukan hanya soal cinta
tapi juga soal bau busuk menyengat
dari buangan yang kau keringkan
lalu kau timbang
tiap pagi, siang dan petang
sampai satu minggu berselang.

Tapi juga tentang rintihan-rintihan
kata-kata terakhir yang tak sempat terucap
dari mereka yang kau putuskan lehernya
kau pisahkan kepala dari tulang rusuknya
sampai putus ekornya, lalu kau bongkar isi perutnya dengan wajah tak berdosa
demi kemajuan ilmu pengetahuan umat manusia.

Kawan, puisiku berbicara
bahwa dunia kita
tak berakhir di daftar pustaka.

Perenungan 19 Tahun.

Sembilan belas tahun kulihat kembali
rentetan kisah hidup yang tersusun rapi.
Berawal dengan sekelompok pemuda dengan kostum warna-warni
dan pahlawan bertopeng bersenjatakan pedang matahari.
Lalu aliran waktu berjalan pelan tapi pasti.
Sampai kulihat musik berkualitas masih ada di MTV
untuk terakhir kali.

Kini, televisi membuka kelas akselerasi.
Dan cinta, dengan segala interpretasinya
telah dieksplorasi hingga sisi tergelapnya.
Bunyi-bunyian kosong mencuci otak, entah di bagian mana
membuat kita percaya kalau kita suka
pada melodi dan kata-kata yang itu-itu saja.

Kenapa hanya mendayu-dayu
yang kau ambil dari tanah melayu?

Aku tak percaya dengan warna abu-abu!
itu hanya akal-akalan para mantan pembantu
supaya payudara dan pinggul mereka laku!

Relativitas membawa masa depan ke depan wajah
terasa begitu cepat, padahal terakhir kali kuingat
satu menit masih 60 detik dan aku masih bermain ular tangga di garasi.
Siluet kiamat dan akhir dunia membuat banyak orang mengantri
tapi aku berpikir
bahwa sebenarnya, yang membuat kita ngeri
dalam bentuk yang tak kita pahami
bukan pemanasan global atau tsunami
atau kehancuran bumi.

Tapi semesta yang terus hidup dan berubah
sedang kita abadi
dalam stagnasi.



Epilog:
Aku berdiri dan berpegangan teguh
walau kutahu genggamanku rapuh
pada apa yang tersisa dari apa
yang kuyakini
yang kumengerti.

12.22.2009

penyesalan 19 tahun

langit runtuh
lalu aku berlari pada kekosongan
menatap nanar hampa di depan retina
tujuh digit angka penghancur semua
hadiahku untuk ibu tercinta
di hari yang istimewa

sembilan belas tahun mengabdi
tanpa sedikit pun balas budi
hanya habiskan berkarung-karung nasi setiap hari
dan menghisap habis cucuran keringat, seakan tak peduli

sekarang untukmu,
kan kugadaikan organ tubuhku
hanya tuk menendang satu saja nol dari barisannya
meski kutahu takkan seberapa
selalu tak seberapa.



sungguh aku menyesal.....

12.18.2009

sesedikit mungkin kata

sesedikit mungkin kata adalah apa yang aku tunggu
saat kau tiupkan jiwa ke dalamnya
sibak selimut keangkuhan
membuka mata hati

sesedikit mungkin kata adalah apa yang aku tunggu
biar aku yang artikan diammu.

madzhab kopi

terbangun dengan kepala pusing dan suhu tubuh tinggi
badan terasa berat berkeringat menghujam jalanan seharian
mata ingin kembali kupejam namun mentari tak mau kompromi
rasa malas tak terkira lambatkan langkah yang terseret
segelas kopi
yang penting segelas kopi dulu

senapan kafein memberondong reseptor sinaps
bukan berarti aku gila
atau candu
kuhabiskan waktu untuk duduk terhenyak
mensortir memori hari ini

takut-takut, aku bertemu air
terpaku di depan pancuran, merenung
bukan merenung apa-apa
hanya setengah tertidur
segelas kopi
yang penting segelas kopi dulu

biar Tuhan yang tentukan apa yang terjadi hari ini...

12.06.2009

figuran

hanya figuran yang mencoba jadi pemeran utama
hanya meteor yang melintas di jalur rotasi bumi
hanya orang asing

berteriak di ruang hampa
suarakan inginku untuk bersinar
bersama titik-titik cahaya di bawah sana
benderang
tak ada yang tahu rasanya
melayang di cakrawala bermandikan sinar mentari
setiap hari mendengar suara-suara jeritan
dan gelombang-gelombang berbagai frekuensi berkelibat di depan mata

namun seberapa keraspun aku berusaha, aku
hanya figuran yang mencoba jadi pemeran utama
hanya meteor yang melintas di jalur rotasi bumi
hanya orang asing

12.05.2009

Isolasi Ide

yang kulakukan hanya menggerus otakku dalam buffer yang tepat
membentuk kompleks dengan hal-hal yang tidak diperlukan
lalu membilas semua residu yang masih tersisa
dan dalam semua prosesnya
selalu kugunakan sarung tangan agar lemak dan keringat
tak merusak ide-ide yang sedang kuekstrak

kusentrifugasi beberapa kali setiap hasil isolasi
dan berharap dalam hati
semoga hasil elektroforesis menunjukkan kalau ideku terwarnai
terurut
tak terkontaminasi.










12.03.2009

kenapa begitu sulit bagiku
untuk menghargai waktu



untuk menghargai uang



untuk mengha
rgai sebuah komitmen yang tlah dibuat dan mensyukuri setiap nikmat yang Dia berikan?

12.02.2009

Strangeman's log. Stardate: -313080.0214358194
Saat ini saya sedang duduk di depan komputer bibi (adik ibu saya, bukan asisten ibu saya), nyari-nyari bahan buat bikin esai agama nyambil posting. Entah udah dari kapan saya duduk di sini, kayaknya udah lama deh, tapi esainya ga jadi-jadi. Sejauh ini saya baru nulis judul, nama, ama NIM doang. Masalah terbesar yang merintangi jalan saya menuju kesuksesan adalah kurangnya fokus. Ya, Fokus. Seorang ahli bilang fokus adalah sumber dari segala kekuatan "super" manusia, namun saya sangat sulit melakukannya. Sial.

Dipikir-pikir dari tadi waktu saya abis dipake buat nyari artikel buat dicontek. Jadinya malahan sibuk fesbukan atau blogwalking ga puguh. Semuanya (lagi-lagi) karena saya kurang fokus. Yaudahlah...saya putusin buat ngerjain sendiri aja. Hey, I'm a writer!!! Oke, saya akan mulai nulis. Fesbuk dan blognya diklos dulu. Iya, saya bakal nulis...liat aja, sialan!! saya bakal kerjain esainya. Pasti.

11.22.2009

ritme

realita begitu menyilaukan sehingga bawa aku pergi dari fantasi
aku meraba-raba
untuk setiap mimpi yang masih tersisa
lalu dengan segelas kopi sore hari
kubuat jantungku berlomba
lahirkan ritme-ritme maya

terkadang cepat
terkadang menghentak
t e r k a d a n g b e g i t u p e l a n
terkadangtanpajeda

ternyata titik hujan selalu coba berbahasa
beritahu kita rahasia-rahasia
yang tersembunyi di balik awan-awannya
kita hanya perlu pasang telinga
dan terjemahkan kata-kata.

Semua kata-kata sudah ada di kepala, aku hanya perlu menyusunnya dengan urutan yang benar.

sampai kapan masa lalu akan mengekang tiap inspirasi dan rasa
yang seharusnya terungkap?
kuputuskan sampai detik ini saja aku menjadi seniman gadungan
dan kembali artikan ritme-ritme
dalam riak kopi yang mulai dingin menjadi kata-kata
dan nada.

11.20.2009

My List of Prayers

  1. Figuring out what i really want to do in this life
  2. A new flash-drive--even more, an external harddisk!
  3. Guitar-case
  4. Kostan (don't know the english--anyway, being a commuter sucks!!)
  5. Internet connection. Really, really fast internet connection
  6. "It's Not How Good You Are, It's How Good You Want to Be" by Paul Arden
  7. The next episode of "Big Bang Theory" season 3
  8. "Doctor Who" series
  9. Star Trek TOS and TNG series
  10. Watching "Sang Pemimpi" with my pals
  11. Pass Basic Chemistry 2a and Organic Chemistry
  12. A new laptop. I mean, a laptop.
  13. A good ol' Strangeman.

Being a Man

Being a man takes more than just a crappy quote
takes more than just updating a facebook status
takse more than just a note, or a blog post

there's a lot of things rattling in my head
advices and theories and.....things
i've always wondered how to crack the equation
sometimes i failed in the process
sometimes i lose
but the answer is simple

Being a man takes more than just a crappy quote
takes more than just updating a facebook status
takes more than just a note, or a blog post
it just takes......action
it's that simple.

The Human Flying Cockroach

Well, banyak hal untuk diceritakan akhir-akhir ini tapi saya lagi males nyeritain semuanya. Maaf, ya blogku tersayang, kamu jadi nggak keurus. Tapi ya sudahlah ga apa-apa, yang lalu biarlah berlalu. Sebagai anak muda yang lahir di bulan Oktober, kita harus selalu menatap ke depan (ga nyambung).

Beberapa waktu yang lalu saya kepikiran nama-nama yang keren buat dijadiin nama band. Nama-nama tersebut adalah "The Human Flying Cockroach", "The Funky Flashman", "Strangeman and The Additional Players", dan "Lords of The Broken Bone". Keren-keren, kan? semuanya terinspirasi dari komik-komik US yang saya baca akhir-akhir ini. Saya berencana buat ngeganti nama band saya yang sekarang (kayak dulu pernah punya band aja): S.M.I.T.H jadi nama yang ketiga, tapi langsung diprotes sama anak-anak.

Diantara keempat nama tersebut, yang paling saya suka adalah dua nama pertama: "The Human Flying Cockroach" dan "The Funky Flashman". Soalnya kedua nama itu terdengar, yah, kalo boleh saya katakan, "silver age". Kalo saya denger kedua nama itu, entah kenapa jadi kepikiran komik-komik superhero era silver age (taun 1970-an). Ciri khas komik-komik silver age adalah (sotoy mode: on!) cerita yang simpel, imajinasi yang simply hillarious, dan dialog yang (hampir)selalu diakhiri oleh tanda seru. Jadi saya mikir kalo emang ntar saya bentuk band dengan nama-nama itu, band yang saya buat bakalan punya karakter musik yang simpel dengan lirik yang hillarious dan penuh dengan bahasa-bahasa nerd. Yeah!!

Hmmm....sepertinya saya udah punya satu lagu yang pas buat dinyanyiin sama "The Human Flying Cockroach"/"The Funky Flashman". Lagu ini ditulis kira-kira dua bulan yang lalu, judulnya "L-A-B-I-L is the operative word":

L-A-B-I-L is the Operative Word
Lyrics by Strangeman.

Hey, everybody out there don't just sit in front of the monitor
Let's move your body a little bit although this ain't no dance floor
Put ur finger on the keyboard and explore
see your facebook Home and roar

L-A-B-I-L
L-A-B-I-L
L-A-B-I-L
L-A-B-I-L is the word yeah

Whatever you do, whatever you wanna write down
L-A-B-I-L is the operative word yeah
L-A-B-I-L, if you wanna make it works, yeah
It's absurd, it's meaningless, but it's what makes it fun
L-A-B-I-L is all you need to get a respond

L-A-B-I-L
L-A-B-I-L
L-A-B-I-L
L-A-B-I-L is the word yeah

i'm sure now all the people would get down
on this useless word of my own
but i will not worry, come on
as long as i'm L-A-B-I-L i'll never be abandoned

Dengan semena-mena saya udah nunjuk dua orang gitaris: Shabriwa Shalat dan Cimeng. Ada yang mau daftar jadi drummer, bassist, atau penari latar?!

10.14.2009

Musim Ujian Adalah Saat....

1. saat kontemplasi diri.

2. saat semua orang mendadak jadi lebih pinter.

3. saat semua orang mendadak jadi rendah hati ("waduh, aku belum ngapalin", "waduh, aku ga bisa", tapi nilainya 90). NGEHE.

4. saat orang-orang menunjukkan kekuatan otak mereka yang "super", yang selama ini tersembunyi dibalik wajah yang culun, atau lagak yang slengean seakan gak peduli.

5. saat waktu serasa menjadi musuh.

6. saat tidur jam 2 malem di sebelah buku yang AJIGILE tebel.

7. saat keluar dari ruang ujian dengan mulut berbusa, rambut acak-acakan, dan pensil penuh bekas gigitan.

8. saat saya pergi kuliah gak mandi.

9. saat saya merindukan hidup yang "normal".

10. saat saya memikirkan untuk pindah jurusan ke Pendidikan Bahasa Indonesia.

11. saat saya merasa telah mengkhianati orang tua dengan leha-leha dan ga belajar dengan bener.

12. saat saya mendadak alim (mendadak solat tahajud minta petunjuk).

13. saat Drosophila terlihat lebih cantik dari cewek berkawat gigi.

14. saat menatap kertas ujian dengan pilu karena yang baru diapalin ENGGA KELUAR.

15. saat menatap bahan ujian yang NUMPUK H-1 ujian dan bertanya "Apa aja yang saya lakukan selama ini?!"

10.09.2009

why people just don't get my joke? or my compliment?

Hidup sebagai strangeman berarti hidup di dunia asing, dunia yang tak terjamah oleh orang kebanyakan. Seperti berasal dari planet lain, atau dari masa depan, atau dari dimensi lain. Ketika saya memilih untuk menjalani kehidupan itu, saya sama sekali ga mengerti apa resikonya. Dulu saya berpikir kalo jadi beda itu selalu keren, selalu menyenangkan, selalu unik. Dalam pola pikir saya yang sederhana saya selalu berusaha jadi diri sendiri dan beda dari yang lain; atau bikin dunia sendiri lalu menganggap semua yang normal itu membosankan. Sekarang, setelah tambah umur; banyak liat dunia; kenalan sama banyak orang; saya baru ngerti. Jadi diri sendiri itu sulit.

Banyak banget, ternyata aspek dari diri saya yang susah dimengerti orang lain. Hal itu terbukti dari status saya di fesbuk, plurk saya, dan blog saya yang selalu sepi respon. Well, menurut saya apa yang saya tulis tu selalu sensasional, kontroversial, tapi tampaknya terlihat biasa saja bahkan ga wajar bagi banyak orang. Contoh lainnya adalah masalah joke dan pujian.

Pada suatu hari, saya menjadi ketua panitia wisudaan dan si 'ehem' (cewek berkawat gigi yang dirahasiakan identitasnya demi keselamatan jiwanya sendiri) menjadi salah seorang kadiv. Semua kadiv pada saat itu harus menghadap Bu Ida untuk membicarakan soal acara. Sayangnya, si 'ehem' terpaksa harus terlambat karena ada suatu urusan tertentu. Terjadilah percakapan berikut ini:

Ehem: "Pijar, nanti ada rapat bareng Bu Ida ya?"
Saya: "Iya, kenapa emang?"
Ehem: "Aku telat. Ada urusan dulu. Gapapa kan?" (retoris. Sebenarnya dia tau saya GA MUNGKIN bilang engga atas permintaan APAPUN yang dia ajukan)
Saya: "Oh, gapapa (tipikal)"
"Tapi saya khawatir kalo kamu telat"
Ehem: "Kenapa?"
Saya: "Ntar siapa yang tanggung jawab?!"
Ehem: "Oohh....tenang aja. Ada Dini (Nisfatin Mahardini)"
Saya: "......."

Ngerti, ga? coba baca sekali lagi.
Masih ga ngerti? coba baca lagi.

Jadi gini, "telat" yang dia maksud itu adalah terlambat. Sedangkan "telat" yang saya maksud adalah "telat" dalam artian telatnya siklus haid bagi wanita yang hamil, sebagai mana "telat" dalam "mas, aku telat tiga bulan". Makanya saya nanya "Ntar siapa yang tanggung jawab?!".

Dah ngerti, kan? Belum? yang bener aja!

Contoh lain dalam soal pujian. Kemaren, temen saya si Dhini (Andhini Nurulfadillah). Pake kaos warna abu-abu dengan lambang segitiga terbalik di dadanya. Kaosnya terlihat keren, mirip kayak kaos kru enterprise di film Star Trek. Saya memutuskan untuk muji dia:

Saya: "Dhin, kaos kamu kayak seragam kru enterprise!!"
Dhini: (dengan dinginnya)"Komentar aja, lu jar."

Waw.

Kesempatan lain, waktu saya liat si Valdi (Valdivia Idris) pake baju pink. Hari itu, dia keliatan manis banget. Jadi saya berencana untuk sedikit ngegombal. Sedikit saja.

Saya: "Val, kamu keliatan kayak eskrim coklat dengan topping selai stroberi."
Valdi: "Ih, Pijar JAHAT."

Dhini, Valdi, tak mengertikah kalian kalau itu adalah PUJIAN?!

Ada saatnya juga ketika saya ga tau kalo bercandaan saya udah kelewat batas. Seperti waktu kamis kemaren, si Fitri pake kaos putih bergaris-garis horizontal merah kayak orang madura.

Saya: "Fitri, beli sate dong."
Fitri: "Hah?!"
Saya: "Iya, kamu jual sate madura kan?!"
Fitri: (nada orang terdzolimi): "Pijar jahat sama aku!!"

Waktu itu saya aneh, kok bisa dia bilang saya jahat? padahal saya ga pernah berniat untuk menyakiti satu amuba pun! Lalu saya nanya ke si Pipit (Luh Putu Pitrayani Sukma):

Saya: "Pit, kok si Fitri bilang saya jahat sih?!"
Pipit: "Yaiyalah, masa orang lu bilang mirip kayak tukang sate?!"
Saya: "Emang tukang sate serendah itu, yah?!"

Maaf, ya Fit. Berkali-kali perut saya diselamatkan sama tukang sate jadi saya pribadi menganggap kalau tukang sate adalah pahlawan. Maaf kalau kamu tersinggung....

But that's the point of being Strangeman.
Cintailah keanehanku.

9.25.2009

240909

Ada apa dengan 240909?! Bukan, itu bukan tanggal bersejarah, bukan juga tanggal yang akan selalu saya kenang seumur hidup karena pada tanggal itu saya berhasil menyelamatkan dunia dari ancaman terminator. 240909 adalah tanggal saat saya akhirnya beli buku "Diary si Bocah Tengil" alias "Diary of a whimpy kid" karangan Jeff Kinney. Buku itu adalah semacam novel berbentuk jurnal (catatan harian, bukan tugas yang selalu bikin mabok setiap kali praktikum) bergambar yang bercerita tentang kehidupan Greg Heffrey, bocah SMP badung. Buat yang belum baca saya recommend banget deh. Lucu abis, soalnya. Eniwei, habis baca buku itu saya juga jadi pengen nulis pengalaman-pengalaman harian dalam bentuk jurnal. Hehe. Jadi inilah dia, apa yang saya lakukan pada 240909. Note: postingan kali ini mungkin bakalan jadi PANJANG dan MEMBOSANKAN, jadi kalo males kaga usah dibaca.

240909
Hari ini saya berencana buat jalan-jalan ke No Label Stuff di Jalan Trunojoyo buat beli kaos Efek Rumah Kaca. Seumur-umur lewat sana, saya ga pernah nyadar kalo jalan itu bernama Jalan Trunojoyo. Dasar bego. Tapi wajar, lah. Saya kan bukan anak gaol perkotaan kayak kalian. Saya pergi kesana naek angkot bareng Glenda ama Indah the Dragon. Sebenernya, sih saya bawa motor tapi si Glenda pengen dibonceng dan saya ga bawa helm jadi dia maksa saya buat naek angkot. Glenda Gloria memang teman yang "menyenangkan".

Nyampe di Jalan Trunojoyo, saya segera nyari toko yang namanya No Label Stuff. Susah juga, ya. Eniwei, kenapa sih nama distro selalu susah-susah dan kebarat-baratan?! UNKL347, NLS, what the hell does that mean?! Kenapa nama distro tuh ga nama yang gampang diinget kayak "Distro mbah encim", atau "Koleksi Distro Remaja Trunojoyo" disingkat KDRT. Kan gampang diinget, tuh. Sok banget namanya pake kebarat-baratan segala. Orang Indonesia mana ngerti?! Kembali ke desktop, pas saya berhasil nemuin No Label Stuff ternyata kaos Efek Rumah Kacanya tinggal 2. Yang satu warna item dengan desain yang.....yah....agak alay bergambar angsa yang pake baju balet dan bertulisan "Balerina", salah satu lagu Efek Rumah Kaca di album "Kamar Gelap". Yang satu lagi sebenernya kaos yang saya cari, desainnya kursi dan bertulisan "Saya simak Efek Rumah Kaca", tapi warnanya pink. Cukup satu aja kaos pink yang saya punya: kaos bergambar Spider-Man yang dibeliin ibu beberapa bulan lalu.

Perubahan rencana, saya ngajak Indah dan Glenda maen aja ke BIP nyari kaos superhero. Kalo ga salah saya pernah liat ada kaos Captain America di salah satu distro di BIP. Sehabis makan siomay, kita langsung cabut. Nyampe di BIP, ternyata saya menemukan baju Captain America yang saya cari. Tapi pas liat harganya, badan mendadak lemes, kaki serasa kehilangan kemampuan untuk menopang tubuh (lebay), bujubunengpadahariminggukuturutayahkekotanaekdelmanistimewakududukdimuka, MAHAL ABIS! Harganya dua kali lipat dari yang biasa saya beli di otlet. Kata si Glenda, yang dijual mereknya. Satu lagi yang ga saya ngerti dari distro-distro anak gaul dengan sistem kapitalis. Kenapa jual merek?! emang merek bisa dipake?! Salam Marshanda untuk para anak gaul kapitalis: MAKAN, TUH MERKE!!! eh, salah MAKAN, TUH MEREK!!!!!!

Bingung bagaikan para koruptor yang digeledah KPK, kita nyari-nyari tempat maen. Mau nonton, penuh abis sama orang-orang yang nonton KCB 2 (salam Marshanda juga untuk mereka: MAKAN TUH KCB!!!). Akhirnya, Glenda ngajak kita ke fudkort buat beli jus sambil nyengir-nyengir. Nah, saudara-saudara, berhati-hatilah dengan cengiran yang dicentil-centilin yang disertai nunjuk-nunjuk gambar smooothies, karena biasanya itu cengiran minta dibayarin. Dengan sukses, saya pun ngebayarin (baca: ngutangin) Glenda beli smoothies. Saya pun yang seumur-umur belum pernah beli gituan nyoba-nyoba beli MilkShake.

Ternyata rasanya UENAK TENAN! Milkshake yang saya pesen adalah sebuah minuman yang sangat sakral, artinya: harus dinikmati seelegan mungkin. Jangan sembarangan langsung kau habiskan, boi. Biarkan dulu rasa vanilanya bermain-main di lidahmu barang sebentar. Anehnya, minuman mahal dan enak kayak gitu entah kenapa cepet banget abis. Saya kaget ketika tiba-tiba isi gelas saya tinggal setengah. SIAPA YANG MINUM?!

Sambil minum/makan, kita bertiga ngobrol-ngobrol dan bercanda. Si Indah nyeletuk ke saya ama Glenda: "Kenapa kalian berdua gak jadian aja?!". Sambil ketawa-ketawa kita jawab: "Karena terlalu banyak orang yang bakal sakit hati kalo itu terjadi". Sesudah itu, kita kembali ngobrol dan Glenda minta dibeliin Green Tea Smoothies. Saya langsung bilang ke Indah: "Nah, inilah alasan kenapa saya ga akan pernah jadian ama Glenda".

Abis menikmati milkshake, kita ke Gunung Agung. Saya pun beli buku "Diary si Bocah Tengil" yang udah saya cari-cari sejak sebelum lebaran. Trus kita pulang, deh. Si Glenda naek angkot margahayu, saya ama Indah naek kalapa-dago. Si Indah terus ke kosannya di tubagus, saya turun di ITB buat ngambil motor n langsung cabut ke rumah nenek di jalan Laswi.

Di rumah nenek, saya menemukan hal bego lainnya. Keponakan saya, yang baru dapet duit lebaran dari nenek, ngabisin duitnya buat jajan di Alfamart. Yang dibeli bukan ciki, bukan mijon (baca: mizone), bukan permen, tapi vcd pelm Indonesia gajelas berjudul PULAU HANTU. VCD itu covernya bergambar hantu sejenis kuntilanak yang lagi berpose serem. Saya gatau harus takut atau ketawa. Takut soalnya dari kecil saya ANTI nonton pelm hantu. Orang idiot mana yang mau bayar mahal-mahal cuman buat ditakut-takutin?!. Pengen ketawa soalnya keponakan saya itu umurnya baru sekitar 8 taunan dan kayaknya dia beli vcd itu karena (menurut dia) gambar covernya bagus. 10 taun kemudian, saya yakin dia bakalan ketawa sampe guling-guling karena dengan polosnya udah ngabisin duit buat beli vcd pelm Indonesia yang....yah....begitulah. Ngeliat keponakan saya dimarahin bibi saya, saya cuman ketawa-ketawa. Hahahaha.

Pulang dari rumah nenek saya kejebak hujan. Berteduh dulu di musola pom bensin yang banyak nyamuknya. Dan "banyak" disini berarti BANYAK. Kulit saya digigitin ampe rasanya panas banget. Sialan, ni nyamuk. Tapi sesial-sialnya nyamuk, mereka tetep disebut-sebut dalam Al-Qur'an. Kalo ga salah Al Baqarah ayat 26. "Sesungguhnya Allah takkan segan-segan membuat perantaraan berupa nyamuk, atau lebih rendah daripada itu". Ngemeng-ngemeng soal Al-Qur'an, tau ga kalo ayat tentang makan lebih banyak jumlahnya dari ayat tentang solat?! Kalo ga percaya, cari aja sendiri. Itu ustadz saya pas SMP yang bilang. Iya, saya juga tau jadi ga nyambung.

Jam 8 malem-an akhirnya saya nyampe rumah juga. Lalu disusul ortu dan adik saya yang paling kecil yang ternyata baru pulang dari Bandung juga. Adik saya yang paling kecil, yang berumur baru lima taun, merasa jadi milyuner karena dikasih banyak duit lebaran sama keluarga. Sebenernya saya salut, adik saya baru lima taun tapi puasanya kagak ada yang bolong. Temen-temen cewek saya di kampus aja masih pada bolong-bolong. Aku salut padamu, wahai adikku! Eniwei, dia baru beli boneka yang bisa jalan dan nyanyi. Menurut dia boneka itu lucu, tapi bagi saya keliatannya kayak Chucky si boneka pembunuh di film "Child's Play". Serem. Saya mencoba memperingatkan adik saya tapi dia gak percaya. Dia malah nyalain si boneka sialan itu dan membuatnya bernyanyi:

"Twinkle-twinkle little star....how i wonder where you are..."

terus aja nyanyi kayak gituan berulang-ulang dengan suara yang serem. Nah, suaranya aja udah bisa bikin gendang telinga saya terganggu. Saya curiga jangan-jangan boneka itu adalah prototype terminator masa depan. Ide jenius. Saya pribadi seandainya saya adalah Skynet yang ingin menghancurkan umat manusia, saya akan bikin terminator-terminator penghancur dalam wujud boneka yang harmless. Mungkin sebenarnya mata si boneka bisa ngeluarin laser beam pemusnah dan dari badannya bisa keluar senjata penghancur. Dan karena di antara orang rumah cuman saya yang curiga, mungkin di masa depan saya akan jadi pemimpin pemberontakan umat manusia: Leader of The Resistance, Rancaekek Branch. Seandainya orangtua saya tahu hal ini mereka pasti ga akan sewot soal kamar saya yang berantakan.

Iseng-iseng, saya buka fesbuk. dan saya kaget. Fesbuk penuh orang kasmaran!!! Tiap klik saya pasti liat orang lagi pacaran. Wall-wall-an pake sayang-sayangan. Bikin panas aja. Mendadak jadi keingetan pas lebaran kemaren, saat saya dijadiin bulan-bulanan sodara-sodara di rumah nenek gara-gara ga punya pacar. Sebel! Kesel! Akibatnya, saya jadi ga fokus. Waktu bikin mi instan saya berkali-kali numpahin aer panas dan masak minya pake aer panas kebanyakan.

Saya pun menikmati mi instan buatan saya yang ga ada rasanya karena kuahnya kebanyakan sambil menggerutu. Sementara itu, di kamar ortu, si Chucky masih bernyanyi:

"Twinkle-twinkle little star....how i wonder where you are..."

9.20.2009

Lebaran Biru

Hari ini aku tahu dia akan bertandang ke rumahmu. Bertemu dengan keluarga dan orangtuamu, berbagi kue lebaran bersama, bersalam-salaman, meminta maaf dan menanyakan kabar mereka. Sesuatu yang tak bisa kulakukan. Belum.

Lalu sekilas seakan kulihat kau dan dia duduk di beranda, bercanda. Senyuman itu masih mengembang di bibirmu seakan tak pernah beranjak dari sana. Bunga di hatiku mekar, aku yakin dia juga. Dan seberapa tinggipun aku mengharapkannya, saat ini aku bukan dia. Bukan. Kau masih tersenyum untuknya. Senyum yang tak pernah kudapatkan. Belum.

Sekali lagi aku ingin mengadu pada hujan. Tapi sepertinya ia takkan turun hari ini. Matahari terlalu cerah, karena memang didesain seperti itu. Hari ini terlalu indah. Dan keindahan itu menghapus semua lamunan, semua kegelisahan, semua kekhawatiran. Keindahan itu memberikan pengharapan, menginspirasikan keikhlasan. Karena apa gunanya berkeluh kesah bila hanya hujan yang boleh mendengar?

Di hari ini, aku hanya mengharapkan maafmu.





Strangeman
200909

9.16.2009

curhat seorang anak sentimental yang ga mau jadi sentimental.

entahlah...sudah berapa lama saya terjebak dalam nuansa sentimental? ga tau berapa lama. Sejak SMP, SMA, sampai kuliah saya selalu terjerat dalam perasaan ini. Duh. Sebenarnya nuansa sentimental ini bagus juga karena selalu menjadi bibit kreativitas yang menghasilkan banyak karya. Tapi apakah karya yang bagus harus selalu dibangun dari sentimentalitas? Pengen rasanya menghasilkan suatu karya yang didasari kegilaan, keanehan, dan pandangan unik dalam melihat dunia. Sesuai nama, Strangeman Universe, harusnya blog ini adalah tempat curhat orang aneh. Tapi kok rasanya jadi tempat curhat orang melankolis, ya?

Hasrat melankolis dalam diri saya emang belum pernah terpuaskan. Tapi kenapa harus terpuaskan? Karena orang lain juga bisa memuaskan hasrat melankolis mereka? kalo gitu saya sama aja, dong kayak orang lain. Harusnya engga gitu, dong. Emang, sih tulisan-tulisannya terkesan jujur karena emang dari hati. Cuman kok bisa, ya yang ada di hati saya akhir-akhir ini perasaan kayak gitu terus? Ya, tau sendiri lah perasaan kayak gimana. Rasanya udah ga mood buat nulis tulisan-tulisan kocak dan aneh kayak dulu. Padahal kalo menurut saya, tulisan-tulisan itu cukup merepresentasikan pandangan positif terhadap hidup; bahwa dari apapun yang terjadi selalu ada hal-hal menarik yang bisa ditertawakan dan diambil pelajarannya. Mungkin saya males karena tulisan kayak gitu jadinya suka panjang dan jarang ada orang yang baca.

Berarti kembali lagi pada niat menulis. Kenapa saya bikin blog? Apa karena pengen dibaca orang? diperhatikan orang? kalo gitu, apakah perasaan melankolis ini terus-menerus saya rasakan karena selalu mendapat perhatian lebih dari orang-orang? Hmmm...jangan-jangan bener. Secara gitu saya ngeliat di mana-mana kayaknya sentimentalitas adalah sesuatu yang lagi ngetop akhir-akhir ini. Bikin apapun dengan kata "Cinta" di dalemnya, pasti bakal dengan mudah narik perhatian orang. Waduh...waduh.....kembali luruskan niat. Ngeblog karena Allah (wues, berat banget). Engga juga, deng. Ngeblog karena pengen nulis. Just for the hell of it. Itu aja. Luruskan niat, luruskan niat!

hmmm....jadi kalo gitu, mari kita berpikir lebih jauh, ke arah yang lebih ngaco. Kalo saya berhasil meluruskan niat dan membuat blog saya benar-benar strange, berarti blog saya akan kembali ga laku. Karena tulisan-tulisan sentimental akan berkurang, orang-orang jadi ga merhatiin. Berarti, hanya untuk membuat blog saya laku dan dibaca orang, SAYA HARUS MENGUBAH DUNIA.

Keren. Itu artinya saya harus bisa mengubah persepsi orang-orang, nyadarin orang-orang kalo aneh itu keren. Ribet juga, ya kalo udah jadi kayak gini? Hahahahahaha......tapi menarik. Idenya terdengar gila. Saya suka ide-ide kayak gitu. Saya suka ide ngebunuh tikus pake dinamit yang bakal ngehancurin rumahnya sekalian daripada cuman ngebunuh tikus pake racun doang. Jadi, daripada bikin blog yang laku, mendingan bikin blog yang "gue banget", lalu ubah persepsi orang-orang supaya mau baca. DAN TULISAN INI PUN MAKIN GA JELAS.

Baguslah, sekali-kali bikin tulisan ga jelas gapapa kan? Blog saya ini....

9.14.2009

sakit

ketika realita dan memori tlah menjadi ladang duri
kemana aku harus berlari?
walau tlah kurelakan darah yang mengucur perlahan
tapi tetap saja
sakit

sakit
sakit
sakit
kuucapkan kata itu berkali-kali supaya tak berarti lagi

tetap disini
dan tak terbagi.

9.13.2009

Kamar Gelap

*by Efek Rumah Kaca

Yang kau jerat adalah riwayat
tidak pernah jadi sejarah

Yang bicara adalah cahaya
dikonstruksi dikomposisi

Padam semua lampu
semua lampu

Membekukan yang cair
mencairkan yang beku

Jangan kabur berjamur

Segala negatif menuju positif

Kekal...

8.26.2009

sudut

biarkan siang tetaplah siang
dan acuhkan saja mereka yang tertawa sambil berlalu lalang
di sudut ini, dari ujung bangku sini sampai ujung sana
adalah duniaku
dunia kita?

gravitasimu lengkungkan ruang sehingga
aku bisa berjalan memutar dalam interval waktu yang sama
detik dan menit menjadi ilusi
saat kilau kawat gigimu menjadi satu-satunya orientasi hidupku apakah
jarum jam masih berdetak?

kuberanikan diri tuk muntahkan lima huruf itu
setelah gagal temukan cara yang tepat agar tak terdengar begitu jalang, begitu buntu
kulihat kau tersentak
lalu para monyet berlompatan histeris di bawah sana

aku paham, rasa kita tak sama
semanis apapun kau mengatakannya
malah sebenarnya kupikir kau sendiri bingung harus merasa apa
tapi di sudut itu, kuharap aku berhasil buat kau yakin
kalau aku akan menunggumu, sampai lama
sampai saat itu tiba

karena bagiku
detik dan menit masih menjadi ilusi.

8.17.2009

when i need self-motivation

Semakin dewasa saya, semakin saya sadar kalau dunia ini penuh dengan hal-hal hebat.

Dan kalau saya melihat diri saya sendiri di antara hal-hal hebat itu, saya merasa sangat kecil. Begitu tak berdaya. Kayak titik kecil dalam sebuah lukisan masterpiece. Seriusan, apa sih yang bisa dilakukan oleh seorang laki-laki item dengan tampang bego dan kelakuan ga jelas di tengah-tengah orang-orang yang bisa maenin musik dengan begitu kerennya, orang-orang yang bisa memukau dunia dengan bakat seninya, atau orang-orang yang bisa bikin hidup orang lain jadi lebih mudah dengan teknologi ciptaannya?? Sedangkan saya? jangankan ngelakuin itu semua, kimia dasar aja masih belum lulus!!

Lalu bagi dunia sebenarnya saya ini siapa? Apa arti saya di hadapan mereka semua? Selama ini, saya selalu menjadi orang yang meyakinkan diri sendiri kalau saya hebat. Tapi sebenarnya kalo liat orang-orang dengan kemampuan di atas saya, kadang-kadang suka minder juga. Baguslah, saya jadi selalu inget kalo di atas langit masih ada langit. Tapi masa kayak gini terus? Apa arti hidup saya di dunia ini cuman numpang lewat doang? Apa ntar kalo saya mati, ga akan ada yang peduli karena saya hanyalah seorang laki-laki insignifikan yang ga pernah ngelakuin sesuatu yang berarti dalam hidupnya?

Saya masih merasa kalau diri saya ini pecundang dalam berbagai hal. Saya masih suka membiarkan orang-orang yang lebih jago mendahului saya, sedangkan saya hanya jadi penonton. Wah, hebat si anu bisa jadi juara umum! wah, keren si anu bisa berprestasi! wah, keren si anu jago maen gitar! Tapi saya ga melakukan sesuatu yang berguna juga, yang bisa bikin saya jadi orang yang hebat juga. Saya cuman duduk, nonton, menikmati silaunya cahaya orang-orang dari tempat saya yang menyedihkan. Saya biarkan semua potensi saya sia-sia. Hanya diam ga berdaya saat perjuangan saya ditelan ego orang lain bulat-bulat. Cuman segitukah harga diri saya?

Nama saya PIJAR RIZA ANUGERAH. Pijar artinya cahaya, Riza artinya laki-laki, Anugerah artinya karunia. Harusnya saya membawa cahaya, menerangi jalan orang lain, bukannya silau sama gemerlap kehebatan orang! harusnya saya jadi laki-laki sejati, bukan banci pengecut! Harusnya saya jadi anugerah buat dunia, bukan parasit yang kerjanya nyusahin orang! LIVE UP TO THE NAME!

Ga ada lagi diem-diem ga jelas. Ga ada lagi orang yang nganggap saya ga penting. Saya akan berdiri di antara orang-orang hebat, jadi salah satu dari mereka, bahkan melebihi mereka semua. Ga ada lagi memuja-muja orang pinter dan ngerendahin diri sendiri. Harga diri saya lebih tinggi dari itu! From now on, i will make myself noticed. Nobody ignores me anymore! Ga ada lagi orang yang nganggap saya ga penting. Saya akan dapatkan semua hal yang saya inginkan. Saya akan jadi orang kuat. Saya akan jadi orang terkeren di dunia.

Saatnya menorehkan sejarah dengan tinta emas!!!

8.12.2009

Adil? (judul yang ga nyambung sama isi postingan)

Setidak adil apapun hidup, namun semuanya merupakan konsekuensi dari pilihan-pilihan kita di masa lalu. Kalau merasa bahwa hidup ini tidak adil, yah....apa, ya? saya ga bisa ngasi nasihat uy. Pokoknya kita selalu dihadapkan pada berbagai pilihan. Masing-masing pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Pilihan kita di masa lalu menentukan hidup seperti apa yang kita jalani sekarang. Jadi bukan salah takdir, bukan salah orang lain, bukan salah Allah, tapi salah kita. Suruh siapa ngambil keputusan yang bikin hidup kita jadi kayak gini?

Haruskah menyesal?

Kalo menurut Paul Arden, keputusan yang kita ambil pada suatu saat adalah keputusan terbaik yang bisa kita ambil di saat itu. Seandainya ada keputusan yang lebih baik yang bisa kita ambil, tentu saja kita akan mengambil keputusan itu. Jadi untuk apa menyesal? Lebih baik memikirkan keputusan yang harus diambil sekarang supaya hidup kita di masa depan bisa jadi lebih baik. Kalo putus cinta, ya itu akibat dari keputusan kita untuk jatuh cinta; kalo ga lulus ujian, ya itu akibat dari keputusan kita untuk ikut ujian; kalo jatuh dari motor, ya itu akibat dari keputusan kita untuk naek motor; kalo ada sumur di ladang, ya bolehlah kita menumpang mandi (ga nyambung :p).

Jadi intinya rasa gelisah, lelah, jenuh, kesal, capek, yang saya alami sekarang dalam usaha untuk mendapatkan hati seorang wanita adalah akibat dari keputusan saya di masa lalu untuk melakukannya. Suruh siapa jatuh cinta? Sekarang saya harus mengambil keputusan kalau ingin merubah keadaan: lanjutkan usaha atau berhenti. Gimana, ya?!

(yah...kok akhirnya kayak gini, sih?)

8.02.2009

Aquaman part 2: The Banana Boat!

Masih menjadi Aquaman.

Sebagai anak cupu yang seumur-umur belum pernah ke Pangandaran, saya selalu berpikir kalo Pangandaran adalah nama pantai. Ternyata bukan. Pangandaran adalah nama sebuah kabupaten dengan banyak objek wisata. Sejauh ini objek wisata yang saya berhasil saya eksplor adalah Pantai Pangandaran, Pantai Batu Karas, dan Green canyon. Saya udah menjelajah Pantai Pangandaran di hari pertama. Hari kedua, berdasarkan wangsit yang diterima si Aina entah dari mana, kita maen ke Batu Karas.

Batu Karas, konon adalah tempat Ello syuting video klip yang lagunya “aku ingin menjadi, setitik awan kecil di langiiittt…….” (saya lupa judulnya apa); makanya si Aina dan anak-anak cewek lainnya ngebet banget pengen kesana. Yang diincer adalah maen Banana Boat dan pastinya, foto-foto. Dasar narsis, tapi biarlah. Kalo bukan mereka sendiri yang berpikir kalo mereka cantik, siapa lagi? (hahahaha….piss, barudak!). Di perjalanan, kita lewat ke Green Canyon. Ga ada yang begitu menarik, sih kalo menurut saya; cuman sungai yang aernya warna ijo doang karena penuh alga. Kayaknya Green Canyon ini adalah tempat suplai aer Indonesia tenggelam, deh. Hehehehe.

Sampe di Batu Karas, gue langsung menyadari satu hal: ombak di sini maskulin. Sumpah ganas abis. Ga kayak ombak Pantai Pangandaran yang feminin mengelus-elus badan saya dengan lembut, ombak di sini menghempaskan badan saya dengan kasar ke tepi pantai. Berkali-kali saya jatuh dari papan seluncuran gara-gara ombaknya terlalu gede. Karena ombaknya yang ganas, di Batu Karas ini banyak orang yang surfing. Disini juga banyak bule-bule yang berjemur. Pokonya kayak di Bali, deh!!! (sotoy. Saya belum pernah ke Bali.).

Si Amoy, Kiki, dan Ferra dengan semangat menggebu-gebu segera nyari tempat penyewaan Banana Boat. Akhirnya kita dapet juga. Awalnya sih ditawarinnya 50.000 per orang, minimal 45.000 lah!! Tapi dengan keahlian si Dani tawar-menawar, akhirnya kita berhasil dapet harga 32.500 per orang!!! AMAZING!! Kalo ga salah, gini cara dia nawar ke si tukang nyewain Banana Boat:

Tukang Nyewain Banana Boat (TNBB): “Sok a, 45 rebu lah.”
Dani om: “Ah, mahal!! 30rebu lah mang!! Pas liburan wae 35rebu!!”
TNBB: “Wauh, ga bisa atuh cep. Ga dapet segitu, mah. Emang berapa orang??”
Dani om: “Delapanan, a. Sok atuh, daripada ga ada yang naek lagi. Pantai lagi kosong gini.”
TNBB: “……(mikir)”
Dani om: “Sok, a. Kalo mau 30rebu, langsung jadi sekarang. Kita langsung naek, nih.”
TNBB: “……(masih mikir)”
Dani om: “Kasi tau saya kalo harganya udah bisa segitu. (berlalu pergi)

Ga lama kemudian, si TNBB manggil si Dani dan buat kesepakatan. Harga terakhir adalah 32.500, ga bisa kurang lagi. Amazing. Si Dani emang bapak rumah tangga, jago banget nawar. Saya sebenernya bisa nawar juga, sih…..tapi saya terlalu rendah hati. (huek cuih!!)

Banana Boat??? Apaan, tuh?? Masa ga pada tau, sih?! Well, sejak kalian semua pada belum tau apa itu Banana Boat, biar saya yang jenius ini menjelaskan pada kalian wahai para Inferior Minds (baru sekali dateng ke pantai udah belagu). Jadi Banana Boat adalah semacam perahu karet yang bentuknya kayak pisang (kalo kata si Kiki, mah mirip pensil). Kita semua naek ke atasnya trus ditarik pake motor but (motor boat--maklum orang sunda) ke tengah laut. Nah ntar di tengah laut si motor but melakukan manuver tertentu yang membuat Banana Boat miring sekian derajat dan ngejatuhin kita semua ke laut. Ya, cara bacanya adalah d-i-j-a-t-u-h-i-n k-e t-e-n-g-a-h l-a-u-t. Jadi kalo kita mau maen Banana Boat, sebelumnya kita harus makan dulu Gillyweed kayak di pelm Harry Potter biar bisa napas di aer. Ya nggak, lah. Tenang aja, dikasi pelampung kok.


poto-poto Banana Boat. edited by Ferra


Saya sepertinya jadi konsumen paling heboh hari itu. Selama Banana Boat-nya ditarik ama motor but, saya teriak-teriak ga jelas: “AAAHAHHAHAHAAAAAA!!!!!!”. Adrenalin terpacu, asyik banget. Mendingan naek ginian daripada Roller Coaster. Pas jatuh ke laut, saya sedikit khawatir kalo pelampungnya bakalan lepas atau kaki saya dicaplok anak hiu; tapi tetep rasa takut itu ga bisa ngalahin rasa seneng saya ketemu aer. AMAZING!!!

Hal bego terjadi pada si Ferra. Pas Banana Boat yang dia naekin mulai miring, dia berinisiatif loncat sendiri ke laut padahal belum waktunya dia jatoh. Hampir aja dia ketinggalan di tengah laut. Mau jadi Aquaman juga, fe? Hahahahaha. Dasar.

Selain Ferra dan Banana Boat-nya, hal bego juga terjadi pada saya (yeah, tentu saja). Setelah maen Banana Boat, laut mulai pasang. Kita segera mindahin barang-barang yang kita simpen di atas karang supaya ga kebasahan. Pada saat itulah, SENDAL SAYA HANYUT DIBAWA OMBAK. Histeris, saya segera nyari-nyari. Siapa tau masih ada di tempat kita nyimpen barang, nyelip di sela-sela karang. Gawat banget kalo saya ampe pulang nyeker sebelah, saya bisa dianggap lebih gila dari biasanya. Dengan bantuan si Amoy, saya memperkirakan arah ombak dan kecepatannya. Lalu dengan perhitungan matematis yang rumit saya mencocokkan hasil perkiraan dengan posisi planet venus dan matahari saat itu. Hasilnya saya masukkan ke integral, hitung pake regresi linear, dan akhirnya disimpulkan kalo sendal saya kebawa ombak ke tepi pantai. (Yang sebenernya terjadi adalah si Amoy ngingetin saya kalo ombaknya ngarah ke tepi pantai, dan kemungkinan sendal saya terdampar di sana. Dasar bego, ngapain juga nyari di sela-sela karang?)

Sore hari kedua, kita cekedot ke Pasir Putih naek perahu menerjang ombak Pantai Pangandaran. Ini juga AMAZING. Pasir Putih ini deket sama tempat reservasi rusa dan monyet. Perkiraan saya kayaknya ntar anak Bio bakal ada kulap ke sana. Sampe di Pasir Putih, kita poto-poto bareng. Saya berhasil mendapatkan kesempatan buat poto bareng monyet-monyet, sebelum dikejar-kejar sama mereka. Hahahaha.


meloncat-loncat di pasir putih



berfoto bersama sodara-sodara seprofesi


Setelah ngeliat terumbu karang yang bagus-bagus di Pasir Putih, kita berencana buat snorkeling besok paginya sebelum pulang ke Bandung. Si Dani berhasil dapet tukang penyewaan alat-alat selam yang mau nyewain alat-alat renangnya dengan murah. Sekali lagi, kemampuan menawar si Dani menyelamatkan kita semua. Hidup bapak rumah tangga!!!!

Sekian untuk hari kedua. Postingan selanjutnya: Aquaman part. 3: Snorkelling dan kenapa saya gagal jadi Aquaman. Cekedot!!!

8.01.2009

Aquaman Part 1: first encounter of the pangandaran

Tau Aquaman? Itu, lho superhero dari DC comics yang punya kekuatan super bisa bernapas dalem aer dan memerintah makhluk laut. Ga tau? Payah. Tau cara bunuh terminator T-600?? Ga tau juga? Payah. Apa? Cuman tau cara ngegebet cewek? Payah, tapi seenggaknya kamu lebih hebat dari saya dalam hal itu :p

Pertanyaan yang paling relevan dengan topik tulisan ini adalah pertanyaan tentang Aquaman. Dulu, saya selalu nganggep Aquaman itu cupu. Apa, sih kerennya superhero yang kelebihannya cuman bisa berenang cepet (lebih cepet dari Superman) n harus kena aer beberapa jam sekali biar ga koleps? Mendingan juga Batman atau Green Lantern. Lagipula saya Hydrophobia, ga suka sama aer; makanya saya jarang mandi. Tapi setelah berlibur bareng-bareng selama 3 hari 2 malem bareng anak-anak GW (atau apa yang tersisa dari itu) ke Pangandaran, saya berharap jadi Aquaman dan tinggal di laut. Masa bodoh dengan kostum baju ketat oranye dan celana hijau norak ituh!!

Cuman delapan anak GW yang ikut: saya, Amoy, Kiki, Ferra, Aina, Dani, Giri Ciwil. Saya take off duluan dari Rancaekek pake mobil pribadi bareng sama Ciwil (tentu saja bukan saya yang nyupir :p) hari Selasa malem jam 10, sedangkan yang laen baru berangkat naek travel jam 12 malem. Kenapa begitu? Soalnya saya dan Ciwil harus beres-beres rumah bokapnya Ciwil yang bakal jadi tempat nginep kita semua selama di Pangandaran, tapi itu hanya basa-basi belaka dari alesan saya yang sebenernya yaitu ga pengen ngongkos. Hehe :p. Eniwei, saya dan Ciwil baru nyampe jam 2.30 (dan langsung tidur, ga beres-beres dulu. Haha.) sedangkan yang laen nyampe sekitar jam 5 subuh. Kita semua langsung istirahat sebelum cekedot (check it out—istilah absurd si Amoy untuk “cabut”) ke pantai.

Day one, kita maen-maen di pantai barat. Sebagai anak rajin yang hidupnya dipenuhi dengan belajar Kimia Dasar (cuih!), baru kali ini saya pergi ke laut. Ya, s-a-y-a b-el-u-m p-e-r-n-a-h p-e-r-gi k-e l-a-u-t. Saya pun langsung histeris kayak anak kecil pas ngeliat laut. Lari-lari di pantai kesana-kesini; teriak-teriak tiap ada ombak, mirip banget kayak Tarzan yang baru pertama kali dateng ke ibukota liat gedung-gedung pencakar langit. Hari itu, seakan-akan kita liburan di pantai pribadi. Soalnya Pangandaran kosoooooooooong banget!!

Saya nyewa papan seluncuran buat maen ombak (ga tau apa namanya). 5 rebu sepuasnya. Cara maennya adalah kita nungguin ombak dateng, trus kalo udah dateng kita naek ke papan seluncurnya lalu meluncur dibawa ombak ke pinggir pantai. Tiap meluncur saya ketawa ga jelas ato teriak keras-keras: YUHUUUUUUU!!!. AMAZING!! Saya maen-maen gituan terus berjam-jam lamanya. Kalo lagi bosen maen ombak, saya cuman diem di atas papan selancar dan melayang-layang di laut, kadang-kadang duduk di pasir merhatiin aer pasang-surut. Ngelamun sementara ombak pantai dengan lembut ngusap-ngusap badan saya. Autis. Pokoknya hari itu saya betah banget diem di laut, males turun ke darat!! Kata si Ferra dkk, hari itu saya maceuh banget. Teriak-teriak ampe kedengeran di tempat beli dawegan. Hohohoho….


Dani dan Ferra. Waktu poto ini diambil, saya udah loncat-loncat di laut


Mengikuti saran dari Raditya Dika untuk kayang di tempat liburan, saya kayang di tepi pantai:



Dan karena ga ada kerjaan, saya setuju sama bujukan si Kiki untuk menjadikan saya manusia pasir, yang akhirnya jadi lebih mirip sama orang yang kena kutukan borok seluruh tubuh gara-gara durhaka sama Ortu di film Hidayah:



Coba kalo saya jadi Aquaman, bisa napas di laut, diem di laut, tinggal di laut, pasti amazing. Laut tu bisa diibaratkan sebagai wanita. Cantik, indah, tapi juga menyimpan bahaya; kecuali kalo kita tau cara menaklukkannya. Rasanya saya pengen banget bisa terus diem di laut, pasrah dibawa-bawa ombak kemanapun dia mau. Pengen banget bisa ngobrol sama ikan trus ngeliat terumbu karang warna-warni. Ahhh……pasti rasanya sejuk. Perasaan yang muncul ketika saya ngeliat laut, ombak, dan ketika saya hanyut diterpa ombak itu ga bisa dijelasin dengan kata-kata. Nikmaaaaaat banget. Saya lupain semua masalah dan hiruk-pikuk kehidupan kota. Kalo kata si Giri: masalah di kota selesein di kota, jangan dibawa ke sini.

Itulah petualangan di hari pertama. Postingan selanjutnya: Day Two, menjelajah Batu Karas dan Banana Boat! Amazing!!

Strangeman menurut orang asing di Internet.

Your view on yourself:
Other people find you very interesting, but you are really hiding your true self. Your friends love you because you are a good listener. They'll probably still love you if you learn to be yourself with them.

The type of girlfriend/boyfriend you are looking for:
You are not looking merely for a girl/boyfriend - you are looking for your life partner. Perhaps you should be more open-minded about who you spend time with. The person you are looking for might hide their charm under their exterior.

Your readiness to commit to a relationship:
You are ready to commit as soon as you meet the right person. And you believe you will pretty much know as soon as you might that person.

The seriousness of your love:
You are very serious about relationships and aren't interested in wasting time with people you don't really like. If you meet the right person, you will fall deeply and beautifully in love.

Your views on education
Education is very important in life. You want to study hard and learn as much as you can.

The right job for you:
You're a practical person and will choose a secure job with a steady income. Knowing what you like to do is important. Find a regular job doing just that and you'll be set for life.

How do you view success:
You are afraid of failure and scared to have a go at the career you would like to have in case you don't succeed. Don't give up when you haven't yet even started! Be courageous.

What are you most afraid of:
You are afraid of things that you cannot control. Sometimes you show your anger to cover up how you feel.

Who is your true self:

You are full of energy and confidence. You are unpredictable, with moods changing as quickly as an ocean. You might occasionally be calm and still, but never for long.


Hmm..perlu bantuan orang asing di Internet untuk mengenal diri sendiri. Rumit juga, ya ternyata saya ini.

sunrise

semburat cahaya kuning memancar dari kejauhan
kurasa kita takkan bisa melihatnya utuh
tertutup gunung
aku duduk menantinya menyapa pagi
dan ketika ia terlihat, aku berlari menghampiri

cahayanya mengingatkanku akan bagian diri yang tlah lama hilang
tenggelam dalam kep


ah, sudahlah.....pokoknya tak ada kata yang bisa
menggambarkan sunrise di pantai pangandaran kecuali
Indah.

Laut

ku berjalan di tepi laut, mencoba menanyakan sesuatu
tapi ombak terlalu sibuk berkejar-kejaran, saling berteriak
begitu berisik sehingga aku kesulitan mendengar suaraku sendiri
matahari sepertinya tak kenal belas kasihan, kulitku yang hitam
dibakarnya tanpa ampun sampai seakan-akan tak bisa
jadi lebih hitam lagi. Untungnya
hatiku masih sedikit merah jambu

asin, namun kutelan terus-menerus sampai tenggorokanku sakit
karang ini tajam, namun kuinjak terus-menerus sampai kaki ini berdarah
toh aku memang sudah terluka sebelum datang ke sini
tiap hari menghirup racun, memakan sampah
mengiris hati sendiri

kumenatap batas cakrawala, dan kudengar baik-baik suara laut
kubiarkan air pasang-surut mengelus-elus tubuhku
mungkin memang benar, dari semua cara yang terpikir untuk lari dari
kehidupan ini
cara terbaik adalah dengan menghanyutkan diri ke laut.

7.28.2009

untitled #1

Bagaimana bisa ku tak membenci angin, lihat apa yang tlah dia lakukan!
seenaknya saja meniupkan namamu di kepalaku dengan
menyisipkannya di lirik-lirik lagu

Lalu dengan cerdasnya dia,
menyocokkan nada-nada
agar semua lagu itu sesuai dengan apa
yang kurasakan padamu tapi sudahlah!
biarkan aku menyepi

Kuharap deburan ombak yang menyapu pelan
pesisir pantai pangandaran
besok pagi
bisa membawa kenanganku tentangmu bersamanya
untuk sementara



Rancaekek, 280709
T-4.

New Divide

Kemaren, pas lagi iseng-iseng nonton MTV saya ngeliat Video Klip terbaru (apa udah lama tapi baru saya liat?) dari Linkin Park (LP). Judulnya New Divide. Lagu ini adalah sontrek dari pelem Transformers 2: Revenge of The Fallen yang melegenda itu. Ini dia liriknya:

I remembered black skies, the lightning all around me
I remembered each flash as time began to blur
Like a startling sign that fate had finally found me
And your voice was all I heard that I get what I deserve

So give me reason to prove me wrong, to wash this memory clean
Let the floods cross the distance in your eyes
Give me reason to fill this hole, connect the space between
Let it be enough to reach the truth that lies across this new divide

There was nothing in sight but memories left abandoned
There was nowhere to hide, the ashes fell like snow
And the ground caved in between where we were standing
And your voice was all I heard that I get what I deserve

So give me reason to prove me wrong, to wash this memory clean
Let the floods cross the distance in your eyes across this new divide

In every loss, in every lie, in every truth that you'd deny
And each regret and each goodbye was a mistake too great to hide
And your voice was all I heard that I get what I deserve

So give me reason to prove me wrong, to wash this memory clean
Let the floods cross the distance in your eyes
Give me reason to fill this hole, connect the space between
Let it be enough to reach the truth that lies across this new divide
Across this new divide, across this new divide


Yang pertama muncul di kepala saya pas ngeliat video klip ini adalah sebuah pertanyaan: Adakah band yang lebih keren dari LP? Musiknya apik, grafisnya keren, cara mereka ngebawainnya mantep, liriknya luar biasa. Ga kaya band-band lain yang sering saya liat di televisi, These guys really know what they're doing.

Lirik-lirik LP emang biasanya bercerita tentang pengalaman-pengalaman yang dialamin dalam diri sendiri; tentang kebingungan, kesedihan, pencarian identitas, dan lain sebagainya. Musiknya seakan mewakili keinginan untuk bebas dari segala macam tekanan dan ekspektasi berlebih dari orang-orang di luar sana yang terkadang menuntut kita untuk ngikutin mau mereka. Lagu ini menurut saya bercerita tentang seseorang yang diberi sebuah tanggung jawab yang besar. Orang tersebut berusaha menghapus masa lalunya yang buruk dan menjadi diri yang baru.

Kalo saya denger lagu ini, yang kebayang adalah Superhero. Ya, karena memutuskan buat jadi superhero adalah tanggung jawab yang besar. Oke, saya lebay. Lagu ini cocok buat adek-adek kelas yang baru lulus SMA dan mau masuk kuliah. Lirik Like a startling sign that fate had finally found me, bisa dipake buat ngegambarin takdir yang ngebawa kita ke suatu tempat yang baru. Dalam hal ini, kampus. Kan masing-masing dah berusaha buat masuk kampus idamannya, tuh. Entah lewat snmptn ato nyandera rektor (ekstrem). Apapun hasilnya ntar, itulah takdir kalian. Dan apa yang kalian dapatkan adalah hal terbaik yang benar-benar pantas kalian dapet. Jadi jangan kecewa kalo misalnya ga keterima di kampus yang menurut kalian bagus, jangan juga minder kalo akhirnya keterima di kampus yang menurut kalian bagus. Either way, kalian akan dihadapkan pada tanggung jawab yang bener-bener baru. Selamat menikmati. Hahahaha :D

Well, hal ini juga berlaku di aspek kehidupan lainnya. Kadang ketika kita dihadapkan pada sebuah tanggung jawab baru, kita suka ngerasa ga sanggup. Tapi ya mau gimana lagi, kita harus melakukannya. Kayak si Sam Witwicky yang mau-nggak mau harus ngebantuin Optimus buat ngelawan Decepticon karena cuman dia yang nyimpen pengetahuan dari kubus Allspark. Pada akhirnya, justru kita malah ngerasa bersyukur udah dikasih tanggung jawab itu karena bikin kita lebih dewasa.

And your voice was all I heard that I get what I deserve...

Ga nyambung? biarin! wek :P

Tentang memulai era baru dan Iron Man

Ngimpor blog dari wordpress ke blogger makan waktu lama banget. Akhirnya saya pasrah, biarlah blog ini jadi blog yang benar-benar baru. Sebut saja namanya Strangeman Universe Vol. 2. Hahaha. Keren, kan? Cem komik superhero. Mungkin emang udah saatnya saya memulai kisah-kisah baru dengan visi yang baru, ibaratnya mulai penomoran komik saya dari nomor satu lagi. Yang lalu biarlah berlalu jadi sepenggal kisah era lama untuk dikenang. Postingan-postingan dari blog yang lama saya simpen dalam bentuk file .xml. Kapan-kapan bakal saya liat-liat lagi sekedar buat refleksi ke belakang. Tapi ga sekarang. Saatnya memulai era baru.

Ngomong-ngomong soal memulai era baru, ada seorang superhero yang jadi rujukan saya: Iron Man. Iron Man adalah superhero terkeren (menurut saya) yang diciptakan oleh Stan Lee dari penerbit Marvel Comics. Saya pilih Iron Man karena saya pikir proses terlahirnya superhero dengan armor berteknologi canggih itu ngewakilin proses perubahan besar dalam diri seseorang.

Tony Stark adalah seorang bilyuner jenius yang punya segalanya. Rumah bagus, mobil mewah, cewek cakep, duit banyak. Kerjaannya adalah bikin senjata untuk menyokong kekuatan militer AS. Waktu dia lagi pergi ke Timur Tengah buat mempromosiin rudal terbaru buatannya, dia diculik sama kelompok pemberontak yang menamakan diri mereka The Ten Rings. Tony Stark terluka parah akibat rudal yang ditembakin oleh para pemberontak tersebut (yang ironisnya, adalah rudal buatannya sendiri yang dijual lewat pasar gelap). Di markas The Ten Rings, badan Tony ditanamin elektromagnet buat ngejauhin pecahan rudal dari jantungnya lalu dia disuruh bikin rudal paling canggih yang baru dia promosiin ke para badan militer dunia. Bukannya bikin rudal, Tony malah bikin Armor Mark I buat meloloskan diri. Setelah berhasil lolos, Tony sadar kalo selama ini dia telah berada dalam sebuah sistem yang minim tanggung jawab. Banyak orang menderita karena senjata buatannya sementara dia berleha-leha hidup dalam kemewahan. Akhirnya Tony Stark memutuskan untuk mengembangkan armor Mark I buatannya menjadi lebih canggih dan memutuskan untuk menjadi superhero. Iron Man pun lahir.



Secara keseluruhan, Iron Man adalah sebuah kisah tentang seorang pria yang sangat pintar sehingga bisa menciptakan sebuah persona yang jauh lebih baik dari dirinya, dipicu oleh sebuah kejadian yang membuatnya sadar kalo kelebihannya harus dipake buat nolongin orang. Perubahan yang terjadi dalam diri Tony Stark juga bisa terjadi dalam diri kita semua. Saya pikir pada tiap-tiap orang ada fase tertentu saat dia sampe pada suatu titik tempat dia mikirin lagi semua hal yang terjadi pada dirinya dan memutuskan untuk berubah. Semacam turning point, lah. Kalo pada saya, fase tersebut lagi terjadi sekarang-sekarang. Saya mulai mikirin apa aja yang udah saya lakuin selama ini. Banyak hal bego, menyedihkan, keren, sampe bikin ketawa saya alamin. Lalu saya sadar, kalo selama ini ternyata hidup saya masih ga jelas. Ga punya tujuan. Selama ini saya hidup dengan terlalu nyaman di bawah perlindungan orang tua, lalu malah jadi keenakan. Oke, lah banyak hal keren yang udah saya capai, tapi buat apa? Kemana semua pencapaian itu akan membawa saya? I have no idea. Mungkin ini adalah salah satu bagian dari proses pendewasaan. I dunno :-o

Kayak Tony Stark, saya pun mulai ngebangun Iron Man saya sendiri: sebuah persona yang melambangkan keinginan saya buat berubah jadi lebih baik. Saya pengen memulai era baru dalam hidup. Ga baru-baru amat, sih. Semacam upgrade dari hidup saya yang sekarang. Well, kalo diliat secara keseluruhan, banyak banget aspek dalam hidup saya yang harus diubah. Bahkan sampe ke hal-hal kecil. Berat. Namanya juga upgrade. Di film Iron Man juga Tony Stark susah payah ngebikin armornya supaya jadi lebih canggih n bisa terbang dengan lebih stabil ampe jatuh berkali-kali. Iron Man versi saya harus jadi lebih pinter, lebih bertanggungjawab, lebih keren, dan lebih rajin mandi. Hahahaha.

Mulai dari hal-hal kecil dulu, lah. Mulai dari bikin tulisan di blog yang lebih berisi, jujur, dan ngewakilin diri sendiri. Mulai bikin tulisan yang lebih simpel dan enak dibaca. Trus beranjak ke kehidupan pribadi. Mulai belajar ngendaliin emosi. Mulai belajar jadi lebih ramah dan bisa bikin orang lain nyaman. Mulai serius kuliah. Mulai………ternyata saya punya begitu banyak hal untuk dimulai!! Kalo gitu kenapa saya masih nulis-nulis di sinih??!! Udahan, ah!!