ku berjalan di tepi laut, mencoba menanyakan sesuatu
tapi ombak terlalu sibuk berkejar-kejaran, saling berteriak
begitu berisik sehingga aku kesulitan mendengar suaraku sendiri
matahari sepertinya tak kenal belas kasihan, kulitku yang hitam
dibakarnya tanpa ampun sampai seakan-akan tak bisa
jadi lebih hitam lagi. Untungnya
hatiku masih sedikit merah jambu
asin, namun kutelan terus-menerus sampai tenggorokanku sakit
karang ini tajam, namun kuinjak terus-menerus sampai kaki ini berdarah
toh aku memang sudah terluka sebelum datang ke sini
tiap hari menghirup racun, memakan sampah
mengiris hati sendiri
kumenatap batas cakrawala, dan kudengar baik-baik suara laut
kubiarkan air pasang-surut mengelus-elus tubuhku
mungkin memang benar, dari semua cara yang terpikir untuk lari dari
kehidupan ini
cara terbaik adalah dengan menghanyutkan diri ke laut.
8.01.2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar