7.28.2009

Tentang memulai era baru dan Iron Man

Ngimpor blog dari wordpress ke blogger makan waktu lama banget. Akhirnya saya pasrah, biarlah blog ini jadi blog yang benar-benar baru. Sebut saja namanya Strangeman Universe Vol. 2. Hahaha. Keren, kan? Cem komik superhero. Mungkin emang udah saatnya saya memulai kisah-kisah baru dengan visi yang baru, ibaratnya mulai penomoran komik saya dari nomor satu lagi. Yang lalu biarlah berlalu jadi sepenggal kisah era lama untuk dikenang. Postingan-postingan dari blog yang lama saya simpen dalam bentuk file .xml. Kapan-kapan bakal saya liat-liat lagi sekedar buat refleksi ke belakang. Tapi ga sekarang. Saatnya memulai era baru.

Ngomong-ngomong soal memulai era baru, ada seorang superhero yang jadi rujukan saya: Iron Man. Iron Man adalah superhero terkeren (menurut saya) yang diciptakan oleh Stan Lee dari penerbit Marvel Comics. Saya pilih Iron Man karena saya pikir proses terlahirnya superhero dengan armor berteknologi canggih itu ngewakilin proses perubahan besar dalam diri seseorang.

Tony Stark adalah seorang bilyuner jenius yang punya segalanya. Rumah bagus, mobil mewah, cewek cakep, duit banyak. Kerjaannya adalah bikin senjata untuk menyokong kekuatan militer AS. Waktu dia lagi pergi ke Timur Tengah buat mempromosiin rudal terbaru buatannya, dia diculik sama kelompok pemberontak yang menamakan diri mereka The Ten Rings. Tony Stark terluka parah akibat rudal yang ditembakin oleh para pemberontak tersebut (yang ironisnya, adalah rudal buatannya sendiri yang dijual lewat pasar gelap). Di markas The Ten Rings, badan Tony ditanamin elektromagnet buat ngejauhin pecahan rudal dari jantungnya lalu dia disuruh bikin rudal paling canggih yang baru dia promosiin ke para badan militer dunia. Bukannya bikin rudal, Tony malah bikin Armor Mark I buat meloloskan diri. Setelah berhasil lolos, Tony sadar kalo selama ini dia telah berada dalam sebuah sistem yang minim tanggung jawab. Banyak orang menderita karena senjata buatannya sementara dia berleha-leha hidup dalam kemewahan. Akhirnya Tony Stark memutuskan untuk mengembangkan armor Mark I buatannya menjadi lebih canggih dan memutuskan untuk menjadi superhero. Iron Man pun lahir.



Secara keseluruhan, Iron Man adalah sebuah kisah tentang seorang pria yang sangat pintar sehingga bisa menciptakan sebuah persona yang jauh lebih baik dari dirinya, dipicu oleh sebuah kejadian yang membuatnya sadar kalo kelebihannya harus dipake buat nolongin orang. Perubahan yang terjadi dalam diri Tony Stark juga bisa terjadi dalam diri kita semua. Saya pikir pada tiap-tiap orang ada fase tertentu saat dia sampe pada suatu titik tempat dia mikirin lagi semua hal yang terjadi pada dirinya dan memutuskan untuk berubah. Semacam turning point, lah. Kalo pada saya, fase tersebut lagi terjadi sekarang-sekarang. Saya mulai mikirin apa aja yang udah saya lakuin selama ini. Banyak hal bego, menyedihkan, keren, sampe bikin ketawa saya alamin. Lalu saya sadar, kalo selama ini ternyata hidup saya masih ga jelas. Ga punya tujuan. Selama ini saya hidup dengan terlalu nyaman di bawah perlindungan orang tua, lalu malah jadi keenakan. Oke, lah banyak hal keren yang udah saya capai, tapi buat apa? Kemana semua pencapaian itu akan membawa saya? I have no idea. Mungkin ini adalah salah satu bagian dari proses pendewasaan. I dunno :-o

Kayak Tony Stark, saya pun mulai ngebangun Iron Man saya sendiri: sebuah persona yang melambangkan keinginan saya buat berubah jadi lebih baik. Saya pengen memulai era baru dalam hidup. Ga baru-baru amat, sih. Semacam upgrade dari hidup saya yang sekarang. Well, kalo diliat secara keseluruhan, banyak banget aspek dalam hidup saya yang harus diubah. Bahkan sampe ke hal-hal kecil. Berat. Namanya juga upgrade. Di film Iron Man juga Tony Stark susah payah ngebikin armornya supaya jadi lebih canggih n bisa terbang dengan lebih stabil ampe jatuh berkali-kali. Iron Man versi saya harus jadi lebih pinter, lebih bertanggungjawab, lebih keren, dan lebih rajin mandi. Hahahaha.

Mulai dari hal-hal kecil dulu, lah. Mulai dari bikin tulisan di blog yang lebih berisi, jujur, dan ngewakilin diri sendiri. Mulai bikin tulisan yang lebih simpel dan enak dibaca. Trus beranjak ke kehidupan pribadi. Mulai belajar ngendaliin emosi. Mulai belajar jadi lebih ramah dan bisa bikin orang lain nyaman. Mulai serius kuliah. Mulai………ternyata saya punya begitu banyak hal untuk dimulai!! Kalo gitu kenapa saya masih nulis-nulis di sinih??!! Udahan, ah!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar