11.22.2009

ritme

realita begitu menyilaukan sehingga bawa aku pergi dari fantasi
aku meraba-raba
untuk setiap mimpi yang masih tersisa
lalu dengan segelas kopi sore hari
kubuat jantungku berlomba
lahirkan ritme-ritme maya

terkadang cepat
terkadang menghentak
t e r k a d a n g b e g i t u p e l a n
terkadangtanpajeda

ternyata titik hujan selalu coba berbahasa
beritahu kita rahasia-rahasia
yang tersembunyi di balik awan-awannya
kita hanya perlu pasang telinga
dan terjemahkan kata-kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar