9.20.2009

Lebaran Biru

Hari ini aku tahu dia akan bertandang ke rumahmu. Bertemu dengan keluarga dan orangtuamu, berbagi kue lebaran bersama, bersalam-salaman, meminta maaf dan menanyakan kabar mereka. Sesuatu yang tak bisa kulakukan. Belum.

Lalu sekilas seakan kulihat kau dan dia duduk di beranda, bercanda. Senyuman itu masih mengembang di bibirmu seakan tak pernah beranjak dari sana. Bunga di hatiku mekar, aku yakin dia juga. Dan seberapa tinggipun aku mengharapkannya, saat ini aku bukan dia. Bukan. Kau masih tersenyum untuknya. Senyum yang tak pernah kudapatkan. Belum.

Sekali lagi aku ingin mengadu pada hujan. Tapi sepertinya ia takkan turun hari ini. Matahari terlalu cerah, karena memang didesain seperti itu. Hari ini terlalu indah. Dan keindahan itu menghapus semua lamunan, semua kegelisahan, semua kekhawatiran. Keindahan itu memberikan pengharapan, menginspirasikan keikhlasan. Karena apa gunanya berkeluh kesah bila hanya hujan yang boleh mendengar?

Di hari ini, aku hanya mengharapkan maafmu.





Strangeman
200909

1 komentar:

  1. ini ceritanya jadi melankolis (lagi, u/ kesekian kalinya) ya?
    ga bosen mas?
    hehehe
    *pis

    BalasHapus