12.22.2009

penyesalan 19 tahun

langit runtuh
lalu aku berlari pada kekosongan
menatap nanar hampa di depan retina
tujuh digit angka penghancur semua
hadiahku untuk ibu tercinta
di hari yang istimewa

sembilan belas tahun mengabdi
tanpa sedikit pun balas budi
hanya habiskan berkarung-karung nasi setiap hari
dan menghisap habis cucuran keringat, seakan tak peduli

sekarang untukmu,
kan kugadaikan organ tubuhku
hanya tuk menendang satu saja nol dari barisannya
meski kutahu takkan seberapa
selalu tak seberapa.



sungguh aku menyesal.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar