12.26.2009

Puisi Seorang Mahasiswa Biologi Semester Ketiga.

Puisiku mengurai susunan basa dalam rantai DNA dengan bahasanya sendiri.
Bahasa yang dimengerti orang awam yang tak mau repot-repot belajar soal transkripsi.
Dan kau akan temukan dirimu di dalamnya.
Di tiap anterior dan posterior, distal dan proksimal, dextra dan sinistra.
Saat kau terhimpit berlembar-lembar laporan, atau saat kakimu
fraktura
demi hiburan yang tak seberapa.

Bukan, bukan hanya soal cinta
tapi juga soal bau busuk menyengat
dari buangan yang kau keringkan
lalu kau timbang
tiap pagi, siang dan petang
sampai satu minggu berselang.

Tapi juga tentang rintihan-rintihan
kata-kata terakhir yang tak sempat terucap
dari mereka yang kau putuskan lehernya
kau pisahkan kepala dari tulang rusuknya
sampai putus ekornya, lalu kau bongkar isi perutnya dengan wajah tak berdosa
demi kemajuan ilmu pengetahuan umat manusia.

Kawan, puisiku berbicara
bahwa dunia kita
tak berakhir di daftar pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar